Senin, 05 Juli 2010

Penyair Gila



Orang-orang meliriknya, acuh tak acuh

Hanya melihat dengan hati yang separuh
Matanya menatap ngeri
Atau sebenarnya sangat berani?

Sekejap waktu bibirnya tertawa
Melepas semua tangis dan duka
Lalu . . . .
Dan berlalu . . . .

Kata-katanya seperti ceracau, tak berarti
Atau sebenarnya sangat penuh arti?
seperti air matanya yang tiba-tiba meleleh, lalu terhenti

Orang-orang melirik, memaki dengan bisikan
Atau sebenarnya, sebuah pujian?


Sodara-sodara, tulisan di atas cuma kata-kata yang kurangkai semampunya, waktu lagi suntuk. Apa bisa disebut sebuah karya puisi??

Minggu, 20 Juni 2010

Ridiculous Dialogue??


This is mini drama (actually, it's just ridiculous dialogue :p ) I made for my English class. My friends & I did the drama in front of the class. Haha...., I tried my best, but it's too bad that one of my friend - Arief Hatedhillson 's character - got absent that day.

I hope I don't make mistakes with the grammar (fufufu....). Enjoy it!!



Ati : “Hey, guys. Listen, I have a hot news, fresh from the oven.”

Putri : “What news? Tell us.”

Ati : “There will a transfered student in our class.”

Sari : “That’s a stale news. We already know.”

Ati : “Ouw…(she looks disappoint) By the way, you came early today, Putri. That’s unusual.”

Putri : “Hey, hey…, that’s sounds impolite.”

Sari : “But the fact is, before today, you always come late.”

Putri : “Well, actually there’s something happened…”

Ati : “It must be something good. Come on, tell us”

Putri : “Fine, I’ll tell you.”


(Dewi’s entering the class)


Dewi : “Good morning. What are you doing, guys? May I join?”

Sari : “Hurry, Dewi. Putri wants to tell a story about…”

Putri : “A story?! It’s a tragedy! Oh, you won’t believe it!”

Dewi : “Wow, that’s sounds so bad.”

Putri : “You know, I usually wake up at 06.00 o’clock. But this morning…”

Ati : “Let me guess. You woke up at 05.30, right?”

Putri : “Wrong answer. I woke up at 04.30 and got up at 04.45.”

Ati, Sari, Dewi : “HAA….??!!!”

Ati : “Putri, that’s…, that’s a miracle!”

Sari : “That’s a gift from God.”

Dewi : “I can’t believe it. Amazing!”

Putri : “Hey, hey. Your respons are… too much.”

Sari : “But, where is the tragedy’s part?”

Putri : “Well, the tragedy had happened before I woke up.”

Sari : “How?”

Putri : “A nightmare!”


(Arief suddenly comes)


Arief : “Hey, hey!! Arief is in the house, eh, I mean in the class. Yo whassup, yo whassup. Girls, you all look so beautifull. Let me introduce myself. I’m a transfered student. My name is Arief Hatedhillson. I come from Singapore. My hobby is watching movies. Any questions?”


(Everybody looks so…quiet)

Arief : “Hello…, girls? Am I have a good looking? Well, that’s the way I am.”


(Everybody feels sick)

Sari : “Ah, Arief. Tell us about your daily activity.” (Try to look interest)

Arief : “Good question, ehm. Well, I always wake up at 05.00. After get up, I do some exercises, that’s good for health, you know. Then I take a bath, and get my breakfast.”

Putri : “What food do you usually eat for breakfast?” (Pretends to interest)

Arief : “Well, sometimes I eat cereal, or fried rice. In other time, I have a piece of sandwich and a glass of orange juice.”

Ati : “Have you ever try semur jengkol for your breakfast?”

Arief : “???!! Semur jengkol?”

Dewi : “Forget it, she’s joking.”

Sari : “How about weekend? What are you usually doing?”

Arief : “I used to go with my girlfriend, to some fun places. In the evening, we go to the night club.”

Ati : “Oh…, doing ajep-ajep?”

Arief : “?????”

Putri : “She means, doing dance, clubbing.”

Arief : “Ow, yeah. Dance all night long. But now I have no girlfriend. I broke her up a week ago. By the way, I don’t know your phone number yet. Give me your number girls…. Hey, where is my cell phone? Oh my God, it must be left at the canteen!”


(He’s gone)


Putri : “Guys, I’m not telling you yet about my tragedy.”

Ati : “Oh, about your nightmare?”

Putri : “Yes. In my dream, I’v seduced by …that narciss person. That caused me woke up early.”

Sari : “Arief Hatedhillson?!”

Ati : “Wow, I called it a dream comes true.”

Dewi : “I called it a fate, to meet each other.”

Putri : “Stupid…”

Sari : “Well, who wants to be that narciss person’s girlfriend?”

(Everybody feels more sick)

Putri, Ati, Dewi : “NO, THANKS!!!!”



- THE END -

Kamis, 03 Juni 2010

'Sleep Paralysis' , Serem Abiss!



Tulisan kali ini inspirasinya berdasarkan kisah nyata, soalnya gw alami sendiri (sering banget). Tahu yang namanya sleep paralysis ga? Kalo yang belom tahu, aduh, kasian banget deh (hoho...nampol banget ga sih..?). Sebenernya gw juga belum lama ini tahu dari majalah ( gratisan tapinya :) )


Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak, dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh.


Disebut tidur lumpuh soalnya saat itu badan ga bisa bergerak atau berasa lumpuh. Katanya juga sleep paralysis ini menyerang siapa aja, kaum pria maupun wanita. Rata-rata orang pertama kali mengalami fenomena ini mulai pada usia 14-17 tahun. Sebenarnya apa penyebabnya?


Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis adalah jenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement.


Jadi begini tahapan tidur itu (berdasarkan gelombang otak) :

  1. Tahap tidur paling ringan/setengah sadar
  2. Tahap tidur yang lebih dalam
  3. Tahap tidur yang paling dalam
  4. Tahap REM (Rapid Eye Movement)


Nah, saat kondisi badan lagi capek banget atau kurang tidur, gelombang otak ga bisa mengikuti tahapan tidur tersebut. Dari tahapan tidur paling ringan langsung ke tahap REM. Waktu otak mendadak bangun padahal badan belum bangun, inilah yang terjadi : sleep paralysis. Kita ngerasa udah sadar, tapi badan ga bisa bergerak. Adakalanya muncul sosok lain yang sebenarnya ciri khas dari mimpi. Sleep paralysis juga bisa disebabkan pikiran yang terbebani, jadi stres terus kebawa mimpi.


Bahaya ga sih? Hmm…, katanya sih gangguan tidur ini bisa jadi gejala dari narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Kalo dipikir-pikir, gw emang gampang stres sih. Waktu mengalami sleep paralysis, gw kira tuh lagi sakratul maut, jadinya banyak-banyak istighfar ‘n baca takbir gw. Pas bener2 bangun, fuh, lega banget rasanya (masih idup, alhamdulillah…..)



Hmm, makanya hati-hati kawan, hindari stres dan jaga kestabilan jam tidur kalo ga mau tidurmu terganggu sama fenomena super horor ini. Hiy....

Kamis, 18 Maret 2010

Fenomena Pi, si Bilangan Adikodrati

Berikut ini adalah penggalan-penggalan dari sebuah artikel karya Richard Preston, soerang doktor dari Universitas Princeton dan penulis artikel untuk The New Yorker. Artikel berjudul Gunung Pi ini merupakan tulisan yang unik sekaligus mencengangkan (dalam arti sangat membuka lebar wawasan kita). Di Indonesia tulisan ini diterbitkan oleh Banana Publisher berupa buku Seri Penulisan Kreatif dengan judul cover yang diambil dari judul artikel ini, Gunung Pi. Diterjemahkan oleh Hikmat Darmawan.

(Banyak kata yang bikin kita geleng-geleng.... )


Gunung Pi

“Mungkin di mata Tuhan, pi tampak sempurna,” ujar David Chudnovsky .... (Hal.107)


Anak sekolahan pasti tau bilangan pi atau yang dilambangkan dengan π, kalau dinyatakan dengan angka: 3,14. Sebenarnya udah banyak blog yang membahas tentang pi, tapi gw mau menjelaskan juga tentang hal yang belum pernah dibahas di blog-blog yang pernah gw liat (tentunya berdasarkan artikel terjemahan ini).

Yak, tau kan, kalau bilangan 3,14 itu masih ada lanjutannya? 3,14159265358979323846264338327950288419716939993751 .... (huh, cape deh). Tentu saja masih ada lanjutannya lagi. Tak berhingga. Pi disebut sebagai bilangan adikodrati. Apa itu?


Bilangan adikodrati adalah sebuah bilangan yang ada, tapi tak dapat diungkapkan dalam sebuah rangkaian terbatas dari persamaan aljabar maupun aritmetika apapun. (Hal.107)


Dengan kata lain pi tak bisa dinyatakan dengan rumus. Tidak dengan persamaan apapun. Ia hanya bisa dinyatakan dengan simbol. Simbol yang umum kita gunakan yaitu π. Sebenarnya dulu pertama kali digunakan simbol ð (dari huruf Yunani) oleh William Jones, seorang matematikawan Inggris. Makanya, 22/7 itu sebenarnya ga bisa disebut pi, karena pi bilangan adikodrati.

Oh iya, pi juga disebut bilangan Ludolphian, mengambil dari nama Ludolph Van Ceulen, seorang matematikawan yang menghabiskan sisa hidupnya untuk mendapatkan pi dengan 35 digit di belakang koma. Bagaimana caranya? Beliau menggunakan poligon teratur dengan 96 sisi! Ga kebayang cara ngitungnya ....

Tapi saat dunia sudah mengenal komputer, perhitungan pi dilakukan oleh superkomputer. Bukan komputer biasa lho, tapi superkomputer!


Definisi superkomputer, sederhananya, adalah: salah satu komputer saintifik tercepat dan terkuat di dunia, untuk semasanya. (Hal.120)


Nah, pada abad 19 inilah terjadi balapan pi. Hohoho... para ahli matematika yang bekerja sama dengan perusahaan pembuat superkomputer menggunakan superkomputer itu untuk menemukan pola dalam bilangan pi yang tak berhingga. Awalnya, tahun 1949 George Weitriesner melakukan perhitungan pi sampai dua ribu tiga puluh tujuh tempat desimal dengan ENIAC. Lalu Daniel Shanks dan John W. Wrench Jr. Menghitung sampai seratus ribu desimal dengan sebuah superkomputer mainframe IBM. Ada juga yang dari Jepang, Yasumasa Kanada dari Universitas Tokyo, menggunakan superkomputer NEC mendapatkan dua juta digit pi. Balapan masih terus berlanjut sodara-sodara.... Publikasi terakhir, tahun 1991, David dan Gregory Chudnovsky (kakak adik matematikawan, lho) mendapatkan dua milyar dua ratus enam puluh juta tiga ratus dua puluh satu ribu tiga raus tiga puluh enam tempat desimal (Wuih….!). Mereka pakai superkomputer rakitan sendiri yang diberi nama m zero (jenius bet ga sih...?). Tapi polanya ga ketemu juga ....


Kaum fisikawan mencatat keberadaan pi dimana-mana di alam ini. Pi amat nyata ada pada piringan bulan dan matahari. Sumbu dobel DNA berputar di sekeliling pi. Pi bersembunyi dalam pelangi, dan duduk di pupil mata; dan saat setetes air hujan jatuh ke air, pi akan muncul dalam lingkaran-lingkaran yang dihasilkan tetes itu. (Hal.110)


Memang benar, bentuk lingkaran bisa kita temukan di manapun di alam ini. Itu artinya, pi ada di mana-mana. Bisa dibilang para matematikawan dan ahli fisika sangat memuja pi. Sampai-sampai ada pernyataan seperti ini :


Kebanyakan matematikawan mungkin akan setuju bahwa rasio lingkaran terhadap diameternya (pi) ada secara terang benderang dalam alam yang mengatasi alam kita, dan akan ada bahkan jika benak umat manusia tak menyadarinya; ia mungkin tetap ada bahkan jika Tuhan tak ambil pusing untuk menciptakannya. (Hal.143)


Leopold Kronecker (seorang matematikawan senior yang berpengaruh) pernah berkata dalam sebuah ucapan tekenal, ”Tuhan menciptakan bilangan bulat, dan selebihnya adalah pekerjaan manusia.”

.... dan hari ini perdebatan apakah bilangan adikodrati itu karya Tuhan atau karya manusia telah menepi – para matematikawan telah memutuskan untuk bekerja pada bilangan-bilangan adikodrati , tak peduli siapapun penciptanya. (Hal. 152)


Hmm .... Allah menciptakan bilangan-bilangan melalui otak manusia yang Dia ciptakan juga, itu pendapat gw.

Tapi memangnya bilangan adikodrati itu ga cuma pi saja ya? Belum tau yang lainnya....


(Bilangan adikodrati itu beda dengan bilangan irasional lho. Contohnya akar kuadrat dari 2. Akar kuadrat dua bukan bilangan adikodrati, karena ia dapat ditemukan dalam sebuah persamaan. Ia adalah penyelesaian (akar) dari sebuah persamaan : x2 = 2, dan hasilnya adalah akar kuadrat dua (mengerti tak?). Bilangan itu disebut bersifat aljabar. Ingat, pi ga bisa dinyatakan dengan aljabar, karena aljabar itu terbatas.)


Peace!

Romantisme Alam


Penggalan kisah ini juga diambil dari kumpulan cerita ’Pengarang Telah Mati’ karya Sapardi Djoko Damono (lihat judul posting 'Pengakuan sang Adam' ya).
Di sini sang tokoh seolah-olah 'jatuh cinta' kepada air sungai yang jernih. Dia mencintainya seperti seorang kekasih. Hmm..., aneh, tapi keren banget!

>> Sungai

Begitu muncul dari mata air, ia harus turun mencari jalannya sendiri, meliuk-liuk, terus bergerak agar dianggap sebagai sungai. Ia tidak berhak naik. (Paragraf 1)

Dan jika disebut kata sungai, berarti menunjuk pada dua hal, yaitu air dan tempat alirannya. Air yang mengalir dari suatu mata air menuju laut disebut sungai. Dan sudah menjadi hukum alam bahwa sifat air adalah mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah (nggak mungkin bisa naik kecuali disedot, ya kan?).

Aku, terutama sekali, suka diam-diam terpesona oleh gemuruh suaranya ketika ia harus terjun dari ketinggian ratusan meter – itu mengingatkanku pada beberapa penggal sampak dalam gending Jawa dan simfoni Beethoven. …. Aku diam-diam mengagumi suara riciknya ketika ia bernyanyi menghindari bebatuan, disaksikan oleh pohonan rindang yang suka tumbuh di sepanjang tepinya. (Paragraf 3)

Personifikasi yang sangat bagus kan? Bisa dibilang romantismenya sungguh terasa. Suara air yang dibandingkan dengan gending Jawa dan simfoni Beethoven, uhhhh... (terpesona)
Itu belum seberapa kalau dibandingkan dengan kata-kata di paragraf selanjutnya nih :

Sampai pada suatu waktu ketika kami harus menyeberangi sebuah padang pasir. Ia tampak bingung, gamang. .... aku akan lenyap meninggalkanmu, katanya. Tidak, kau akan menyusup di bawah samudra pasir itu dan tidak lenyap, kataku seperti seorang sufi. .... Untuk itu aku harus menggali dan terus menggali, tanpa putus asa, agar bisa mencapainya jauh di bawah sana. Hanya dengan begitu ia bisa muncrat ke atas dan menjelma genangan air kecil; wujud cinta kami. (Paragraf 4)

Ternyata kecintaan kita pada alam bisa dinyatakan juga dengan kata-kata puitis yang biasa dipakai saat membuat puisi cinta buat yayang.
Yeah! Go Green!

Rabu, 17 Maret 2010

Pengakuan sang 'Adam'

Penggalan kisah singkat berjudul Adam ini diambil dari buku kumpulan cerita ’Pengarang Telah Mati’ karangan Sapardi Djoko Damono yang diterbitkan oleh IndonesiaTera cetakan tahun 2005.

Dalam cerita singkat ini Sapardi Djoko Damono mengisahkan dirinya sebagai isi pikiran seorang Adam, bapak dari semua umat manusia. Menurut gw cerita ini sangat cerdas dan menggugah pemikiran kita tentang sejarah Nabi Adam, tanpa menimbulkan hal-hal yang kontroversial.


ADAM

Seperti yang telah engkau pelajari, aku ini debu yang ditiup dengan nyawa agar hidup dan menjelma manusia. (Paragraf 2)


Manusia diciptakan dari tanah, dengan kata lain sekumpulan debu. Setuju tidak...? Tapi apa pernah ada yang mempertanyakan hal ini :


Kenapa dari debu? Dan tidak dari bunga, misalnya?


Kenapa? Bukan sekedar arti kehidupan yang dipandang dari sisi psikologis, tapi ternyata dari segi fisik pun bisa muncul pertanyaan semacam ini. Pernah kepikiran hal ini? Sampai bingung-bingung? Namun dalam kalimat selanjutnya sang tokoh menjawab sendiri pertanyaannya itu.


Aku ini diciptakan, karenanya tidak pernah merasa punya hak untuk mempertanyakan yang bukan-bukan, yang sudah terlanjur dilaksanakan.


Jawaban yang sederhana, tapi sangat mengena.

Di paragraf selanjutnya kita dihadapkan pada perjalanan waktu manusia, yaitu masa lalu dan masa depan. Maknanya dalem banget. Filosofis.


Setiap manusia punya masa lalu. Tetapi apakah debu itu masa lalu? Kalau debu itu dianggap sebagai masa lalu, itu artinya aku tidak punya masa lalu. Dan kalau tidak punya masa lalu, apakah aku bisa punya masa depan? (Paragraf 3)


Sampai di bagian ini, gw cuma bisa ngangguk2 tanda setuju, sambil kebingungan (???). Tapi setelah baca lanjutan kalimatnya, gw jadi merasa bego sambil nepuk jidat.


Mungkin sekali debu itu jugalah masa depanku.


Iya ya, manusia kan kalau mati jadi tanah/debu lagi....

Nah, di paragraf selanjutnya yang paling menarik dan cukup (ehm) romantis. Sebenarnya di bagian ini diajukan pertanyaan yang tidak asing lagi, atau mungkin sebagian dari kita menganggap hal ini tidak penting?


....kenapa aku ditendang dari Firdaus. Jika kujawab bahwa itu disebabkan oleh ibumu, itu sama sekali tidak adil. (Paragraf 4)


Ya. Betul, betul. Nggak adil. (Kaum wanita boleh berbangga hati nih. Karena selama ini wanita selalu disalahkan atas kehancuran hidup kaum pria :) ) Baca selanjutnya:


Bagaimana bisa makhluk yang kucintai setengah mati itu, yang tentunya juga mencintaiku, menjerumuskanku ke dunia?

Apalagi jika kujawab bahwa hukuman bagi pelanggaran larangan memakan buah khuldi itu merupakan sesuatu yang berlebihan. Aku tidak boleh menilainya seperti itu. Sama sekali.


Hmm.... Lalu salah siapa? Ibliskah? Bukan. Di akhir cerita sang tokoh memberikan jawaban yang...., cukup memuaskan.


Ketika aku ikut makan buah yang disodorkan ibumu, aku sama sekali tidak mempunyai pikiran untuk menjadi pahlawan atau apa. Aku juga sebesar zarahpun tidak membayangkan, sungguh, bahwa cintaku kepada Hawa ternyata telah membuatmu mau tidak mau harus tinggal di dunia. Aku minta maaf. (Paragraf 8)


Puas tak?